Alhamdulillah , Bayi 18 Bulan di Banyuwangi Selamat setelah Hanyut di Sungai

Hidup dan mati adalah misteri Tuhan. Begitulah pepatah yang cocok menggambarkan kisah seorang bayi 18 bulan yang selamat setelah tercebur sungai dan hanyut di sungai Banyuwangi.
Rasa syukur bercampur tangis penyesalan serta haru menyelimuti pasangan Hadi Muhsinin (37) dan Anis (30), warga Desa Tegaldlimo.
Keduanya bersujud syukur setelah bayinya, Tasafa Ibnu Fakih masih selamat setelah tercebur sungai dan terseret arus deras. Sebelum akhirnya ditemukan warga, bayi tersebut dijumpai mengapung terseret arus sejauh 700 meter selama hampir setengah jam.
Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Arman Asmara Syarifuddin, mengatakan, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 08.30 WIB. Tanpa sepengetahuan orang tua, si bayi bermain sendiri di halaman rumah.
"Kejadian pagi tadi, bayi tersebut bermain sendiri di halaman rumah dan tercebur ke sungai," kata Kapolresta, Senin (22/6/2020).
Bayi yang baru bisa berjalan tersebut, diperkirakan terpeleset dan tercebur ke sungai di sekitar rumah. Beruntung, nyawanya masih tertolong oleh seseorang yang kebetulan lewat dan melihatnya.
Awalnya, warga mengira bahwa tubuh bayi yang mengapung tersebut adalah sebuah boneka. Namun karena bentuknya sangat mirip dengan manusia, warga tersebut menghampirinya untuk memastikan.
Alangkah terkejutnya, rupanya bukan sebuah boneka melainkan tubuh seorang bayi yang dijumpainya. Kemudian dirinya bergegas menolong bayi tersebut dengan menceburkan diri ke sungai.
"Awalnya dikira bayi itu boneka. Saksi yang melihat penasaran, kemudian saksi langsung turun dari motor memastikan hal itu. Ternyata memang bayi itu," kata Kapolresta.
Saat diangkat dari sungai, tubuh bayi tersebut sudah dalam keadaan dingin dan membiru. Bersama warga lainnya, bayi tersebut kemudian diberikan pertolongan pertama. Yakni dengan menjungkir dan menepuk punggung bayi. Kemudian warga langsung melarikannya ke puskesmas terdekat. 
"Sempat ada pertolongan kemudian dibawa ke puskesmas terdekat. Beruntung setelah dibawa ke puskesmas bayi bisa diselamatkan," katanya.
Atas kejadian tersebut, Kapolresta mengimbau kepada masyarakat untuk lebih melakukan pengawasan lebih ekstra kepada anak-anaknya. Agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan. 
"Kami minta ada pengawasan ekstra bagi masyarakat yang punya bayi atau anak kecil. Apalagi rumahnya dekat dengan bantaran sungai atau jalan. Ini pembelajaran yang berharga bagi masyarakat," katanya.
Diketahui, sosok penolong bayi asal Banyuwangi yang tercebur sungai dan terseret arus tersebut adalah Aris Setiawan. Pemuda 20 tahun asal Desa Wringinpitu, Kecamatan Tegaldlimo.