Kisah Miris Kakek 90 Tahun, Bertahan Hidup Jadi Pemulung Cuma Dapat Rp2 Ribu/Hari

Setiap orang tentu ingin menikmati masa tua dengan bersantai dan hidup berkecukupan. Tetapi ternyata hal ini tak bisa dirasakan oleh Kakek Maharudin.
Di usia yang menginjak 90 tahun, kakek Maharudin harus memulung botol plastik untuk bertahan hidup. Kakek Maharudin diketahui hidup seorang diri di rumahnya yang hampir rubuh.
Berikut ulasan lengkapnya

Pemulung Berusia 90 Tahun Hidup Seorang Diri

Dilansir dari kitabisa.com, terdapat kisah miris dari seorang kakek bernama Maharudin. Kakek Maharudin kini telah berusia 90 tahun dan hidup seorang diri.
"Kakek tinggal seorang diri di sebuah gubuk kecil nan reot, di Dusun Tambun, Desa Pengadang, Kecamatan Praya Tengah, Kabupaten Lombok Tengah," dikutip dari kitabisa.com.

Kondisi Fisik Telah Melemah

kisah miris kakek 90 tahun
Di usia senja, kondisi fisik kakek Maharudin telah melemah. Bahkan jika ingin berjalan, kakek Maharudin harus ditopang dengan tongkat kayu.

"Kondisi fisiknya telah melemah, pendengarannya sudah kurang jelas, dan ketika berjalan harus ditopang dengan tongkat kayu. Kondisi Kakek Maharudin sungguh memprihatinkan," dikutip dari @kitabisa.com.

Mulung Botol Plastik untuk Bertahan Hidup

Untuk bertahan hidup, sehari-hari kakek Maharudin memulung botol-botol plastik. Penghasilannya pun tak menentu.

"Kebutuhan sehari-harinya hanya dari hasil mulung botol plastik, penghasilannya gak tentu, ditambah tidak ada keluarga, tidak ada saudara, jadi cuma hidup sendiri," ujar Huda, salah seorang relawan Rumah Yatim yang datang berkunjung ke rumah Kakek Maharudin.

Cuma Dapat Rp2 Ribu Per Hari

Melansir dari akun Instagram @rumahyatim, diketahui kakek Maharudin kerap mendapat uang Rp2 ribu per hari. Tentu saja penghasilan kakek Maharudin tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

"Hidup mengandalkan boto demi botol yang ia ambil tiap harinya, namun dengan 2 rb rupiah/hari bagaimana ia bisa hidup?" tulis @rumahyatim.

Rumah Yatim Buka Donasi

Melihat kondisi kakek Maharudin yang begitu memprihatinkan, Rumah Yatim pun membuka donasi dengan tujuan membantu meringankan beban hidupnya. Rumah Yatim membuka donasi melalui link kitabisa.com/campaign/pedulilansiadhuafa.